Rabu, Maret 14, 2012

Don't Panic

Tarik nafas panjang keluarkan…tarik nafas lagi…keluarkan..tarik lagi tahan..tahan..tahan..eh udah-udah!! Bahaya..keluarin aja…udah keluar belum bayinya??? Loch?? Ehehe ini bukan lagi mandu ibu melahirkan tapi lagi melatih hati yang sedang panik. 


“Don’t panic don’t panic” kata-kata ini di adaptasi dari celetukan temen2 saya sewaktu perjalanan jihad fisabilillah..wuiihhh berat banget ni bahasanya 1000 kg turunin jadi 2 kg aja*kaya beli cabe* okay kita replay : “Don’t panic don’t panic” kata-kata ini di adaptasi dari celetukan temen2 saya sewaktu perjalanan beramal sholeh *nah ini baru pas 2 kg aja*.


Panik itu bisa di sebabkan oleh banyak hal, seperti panik ketika mendengar kabar tidak sedap *pakein penyedap rasa aja*, panik ketika ketauan orang melakukan hal yang tidak wajar misalnya nyontek saat ujian. 


Satu contoh panik yang pernah saya alami adalah ketika kakak saya yang hanya bermaksud check up tapi tiba-tiba di vonis oleh dokter punya penyakit jantung dan harus segera di rujuk ke RS yang lebih baik, pake ambulance dan masuk UGD. Sontak seluruh keluarga tidak hanya panik aja tapi panik banget. Pasien pun yang tadinya sehat wal’afiat jadi pucat pasi lemas tak berdaya karena panik. Ternyata beberapa hari kemudian di kabarkan bahwa sang dokter salah vonis “--ngek. Tau ga sih rasanya itu bagaikan telur di ujung tanduk tapi ternyata tanduknya berada di atas kasur. Udah ah ga usah bahas dokternya tar jadi kontroversi lagi,itu salah satu contoh kepanikan. 


Nah panik di sini adalah ketika menghadapi masalah dan belum tau jalan keluarnya tapi udah buru-buru pengen keluar dari masalah tersebut. Kalau di sinetron2 drama serasa ingin terjun bebas dari menara eiffel yang terpajang di meja kamar *don’t try this at home deh kalau ga mau pajangan menara Eiffel kamu rusak*. Serasa jadi telur di ujung tanduk, kaya cerita RS tadi *kebangetan banget ya yang naruh telur, udah tau telur tak bertangan di taruh di ujung tanduk mana bisa pegangan. 


Tapi tenang!! manusia yang punya pegangan ga bakalan bernasib kaya telur itu, yang pasti pegangannya Al Qur’an dan Al Hadist, di jamin hidupnya sempurna dunia akherat. Nah dari Alqur’an dan Alhadist itulah kita bisa tau tentang bagaimana cara menyikapi hidup ini dengan baik. Misalnya ketika bertemu dengan masalah yang sangat sulit sekalipun. 


Masalah itu ada yang bisa bikin panik, bikin galau, bikin kesel, bikin sedih, dkk..pokonya kebanyakan ga bagus deh dampaknya. Tapi kalau di sikapi dengan baik bisa bikin kita jadi lebih dewasa. 


Salah satu cara menyikapinya adalah jangan panik usahakan tetep stay cool meskipun dalam hati dag dig dug *backsound: dag dig dug hatiku* antara pengen marah, pengen nangis, pengen makan enak, atau pengen makan angin alias ga nafsu makan. Banyak-banyak aja nyebut nama pak sabar, baca istighfar, baca ta'awudz, baca Al qur'an. jangan malah baca komik atau baca novel yang terlalu di dramatisir, tapi baca tulisan ini boleh.


Ibu ustadzah yang pernah saya temui secara singkat, pernah mengatakan "ketika hati kita sulit menerima keadaan maka berusahalah bisa mengutak atik hatimu sendiri agar bisa sesuai dengan keadaan yang ada" (red:menyeting hati).


Jadi maksud dia kita harus bisa belajar menyeting hati sesuai dengan keadaan. Ketika keadaan mengharuskan kamu sabar maka seting hatimu menjadi hati yang sabar. Sayangnya Alloh tidak membekali kita alat penyeting hati sewaktu kita lahir, Jadi harus bisa belajar sendiri hehe..


Dan kata mas ustad saya sabar yang baik itu adalah sabar memendam keluh kesahnya dan yang di curhati pertama kali itu adalah Alloh "curhat via do’a" baru setelah itu boleh curhat ke orang lain. Tapi kebanyakan orang lebih suka berkeluh kesah di facebook,twitter, dan friendster bukannya dapat pertolongan Alloh malah jadi prasangka..MasyaAlloh kene'an ni saya..malu..malu*tutup muka.


Semua kajadian di dunia ini kan sudah ada ketentuannya sudah sedemikian hingga dan sedemikian rupa hingga x=y, maksudnya sudah ada qodarnya. Jadi semua yang telah terjadi memang harus terjadi. Tapi ingat ya semua itu berlaku setelah kita berdo’a khusuk, berusaha keras, dan khusnudzonbillah, dalilnya man jadda wa jada...alhamdulillah hafal satu dalil senangnya :))..selanjutnya terserah Alloh*iklan parfum* maksudnya..kita serahkan kepada Alloh.


Kalau ternyata usaha kita tidak sesuai dengan yang kita inginkan yaa sudahlah*lagu agak jadul*, jalanin aja seperti air mengalir tapi jangan terbawa arus, kalau kata temen saya nikmatin aja. Anggep aja kita lagi sakit dan harus minum obat yang pait banget tapi setelah itu sembuh dari sakit…sakit apa aja, sakit hati mungkin hehe..tapi jangan ya, sakit hati itu salah satu penyakit hati looo..kalau kamu sakit hati obati dengan rasa ikhlas. Semua itu hanya sementara ko, minum obat berapa detik sih :D. jadi sakit itu di umpamakan masalah, obat itu sabarnya dan sembuh dari sakit itu surganya. Kalau kata pepatah yang barusan lewat "Hidup tanpa masalah itu bagaikan pelangi tanpa warna...yaaa ndak sempurna" *maaf ya kebanyakan kata orang :D*


Semua do’a dan usaha kita pasti di dengar oleh Alloh dan ada pahalanya jadi tenang aja ga bakalan rugi ko. Jadi ada 3 kemungkinan dari usaha dan do’a yang kita lakukan, yaitu pasti di kabulkan oleh Alloh...kalau belum terkabul berarti di ganti dengan yang lebih baik, kalau merasa belum diganti mungkin kamu belum sadar aja kalau yang lebih baik itu sudah ada disekitar kamu eeaaa *apaan sih?? ko di sorakin-_-*, kalau bukan di antara itu berarti permintaan kamu ditunda dan di berikan di surga nanti, kan jadi semangat buat masuk surga hehe..Jadi intinya apapun masalahnya solusinya teh botol sos eh salah tetep stay cool and don't panic 
»»  Lanjutannya disini